Dirgantara7.Com// TULANG BAWANG Saudara Suparta memang benar sebelum mengundurkan diri beliau adalah salah satu anggota panitia pilkakam teladas
terkain surat pengunduran diri tsb memang benar sudah diserahkan ke ketua BPK pada tgl 11/03/2022
Dan terkait alasan mengundurkan diri tsb, maaf saya rasa itu menurut pandangan pribadi saudara suparta karena pada saat rapat penetapan DPT selain panitia, KPPS, Calon, Tim, RT, Kadus turut serta juga hadir Kapolsek Dente Teladas, Perwakilan Posal TNI AL Teladas, Sekdes Teladas, Ketua BPK, Perwakilan Kepala Puskesmas Way Dente yang melihat dan mendengarkan secara langsung rapat penetapan DPT tsb.
Melihat dan mendengar langsung saat Bapak Abdul Majid salah satu calon kakam teladas marah dan protes kpd saudara suparta.
Kronologisnya seperti ini :
sebelum DPT (daftar pemilih tetap) ditetapkan, terlebih dahulu kami melakukan validasi DPS (daftar pemilih sementara) secara bersamaan dgn calon kakam, kemudian Bapak Mulyadi yg merupakan salah satu calon kakam teladas dan saat itu juga mewakili Bapak Madiah (mertuanya) yg merupakan salah satu calon kakam teladas juga namun tdk dapat hadir pd saat rapat tsb diatas.
Bapak Mulyadi megajukan keberatan beberapa nama warga teladas yg telah tercatat dlm DPS, kemudian sy mempertanyakan tlng sebutkan nama2 yg perlu kita cek kebenarannya pd saat itu saudara suparta tanpa perintah sy langsung duduk disebelah bapak mulyadi turut serta membuka berkas DPS yg di pegang oleh bapak mulyadi, setelah disebutkan nama2 tsb kemudian sy mempertanyakan apa alasan anda bapak mulyadi keberatan dgn nama tsb, saat itu bapak mulyadi agak gagap untuk menjawab dan suparta membantu menjawab pertanyaan sy dgn alasan mereka bahwa tlng dicek ini warga teladas atau bukan, kemudian kami cek dgn meminta keterangan dari RT dan Kadus tempat warga yg mereka pertanyakan setelah selesai 1 nama tsb, kemudian sy mempertanyakan kembali nama yg lainnya apa alasan keberatan nama tsb masuk dlm DPS kembali bapak mulyadi agak gagap untuk menjawab dan suparta kembali membantu menjawab, dan begitu pula ketika sy mempertanyakan nama warga yg berikutnya apa alasan keberatan bapak mulyadi, kembali suparta yg menjawab pertanyaan sy dan pd saat itulah bapak abdul majid berdiri ditempat duduknya dan marah serta protes kpd suparta dgn kata2 : tlng kamu diam jangan membantu calon menjawab pertanyaan ketua panitia biarkan calon tsb yg menjawab karena kamu itu panitia seharusnya kamu netral dan dari awal sy sdh beberapa kali melihat sikap kamu tdk netral dlm menjalankan tugas kamu selaku panitia,
kemudian bapak suparta keluar dari ruangan rapat dan bapak abdul majid juga duduk kembali dikursinya, pd saat itu juga sy langsung minta maaf kpd bapak abdul majid atas kesalahan dari anggota sy yg pd saat itu bersikap tdk netral
faktanya memang benar suparta sebagai panitia tdk bersikap netral karena mendukung salah satu calon dgn pembuktian banyak sekali laporan dari calon / tim calon lainnya kpd sy atas sikap dan tindakan suparta selaku panitia yg turut serta sosialisasi dan selalu kumpul di rumah salah satu calon, sy selaku ketua panitia sdh berkali2 menegor suparta baik secara langsung maupun via wa dan pd tanggal 09/03/2022 sehari sebelum rapat penetapan DPT sy melihat suparta keluar dari rumah salah satu calon dan saat itu juga langsung sy tegor dan dia hanya senyum2 saja.
kesimpulannya : tidak ada intimidasi / pengancaman dlm insiden tsb, suparta memang salah tdk bersikap netral sebagai panitia, dan menurut sy hal yg wajar bapak abdul majid marah dan protes kpd suparta karena melanggar peraturan yg menyatakan tentang tugas, hak, kewajiban dan larangan untuk panitia pilkakam. Dan perbuatan suparta tsb menurut sy sangat memalukan panitia pilkakam teladas.
Editor Hepi Suhara