Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Pembuang Bayi yang Ditemukan di Atap Rumah di Sukabumi Diburu Polisi, Warga: Orang Tua Tak Manusiawi

buserdirgantara7
104
×

Pembuang Bayi yang Ditemukan di Atap Rumah di Sukabumi Diburu Polisi, Warga: Orang Tua Tak Manusiawi

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2023 07 20 14 26 05 64

SUKABUMI ,- Dirgantara7.com // Polsek Kebonpedes Resor Sukabumi Kota melakukan penyelidikan atas temuan bayi laki-laki di atap belakang kontrakan Kampung Ciseke, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Kebonpedes, Iptu Ganhani Jaya Sakti, mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan keterangan saksi-saksi sebagai info awal penyelidikan.

“Saksi-saksi sudah kami periksa. Termasuk saksi pertama yang mendengar dan melihat bayi tersebut,” ucapnya, Rabu (19/07/2023).

Tidak hanya itu, untuk mengungkap pelaku pihaknya telah mengidentifikasi kamera pengintai yang tidak jauh dengan lokasi kejadian.

“Kita juga akan periksa CCTV dekat lokasi dengan kejadian. Ini kejadiannya diperkirakan dini hari,” ucapnya.

Saat ini, bayi laki-laki tersebut masih menjalani perawatan medis Rumah Sakit Hermina Sukaraja.

Warga kontrakan bernama Ligar (48) mengungkapkan situasi penemuan bayi laki-laki tersebut tidak bisa diakses warga dari kontrakan, hanya pengelola yang memiliki kunci.

“Jadi kemungkinannya itu sengaja ada yang membuangnya lewat belakang kebun. Jalan itu bisa diakses siapa saja, bisa masuknya dari jalan utama langsung ke kebun,” ucapnya.

Ia pun merasa miris dan tak manusiawi melihat bayi baru lahir yang memilukan dibuang ibunya tanpa sehelai pakaian apa pun.

Sebelumnya, kejadian bermula saat Fitri Fauziah (35) tengah tertidur tiba-tiba terbangun karna mendengar suara tangisan bayi di belakang kontrakannya pada dini hari.

“Fitri itu merasa takut karena mendengar suara tangisan bayi pada dini hari dan dalam keadaan situasi lingkungan yang sepi sehingga tidak berani untuk melihat ke daerah belakang untuk memeriksa asal suara tangisan bayi tersebut,” ujarnya.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB suara tangisan bayi terdengar kembali.

Namun, Fitri masih merasa takut dan berusaha meminta bantuan kepada pengurus kos-kosan yang bernama Atang (61), tetapi suara tangisan bayi tersebut hilang.

Setelah itu, pada saat sekira pukul 15.00 WIB suara tangisan bayi kembali terdengar dan Fitri memberanikan diri untuk melihat melalui ventilasi udara kos-kosannya dan terlihat seorang bayi yang masih berlumuran darah dan ari-ari masih menempel tanpa busana tergeletak di atap bagian belakang.

“Kemudian saksi meminta tolong dengan cara berteriak lalu penghuni kos-kosan secara bersama-sama mendatangi tempat bayi tersebut,” ujarnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Kapolsek Kebonpedes bersama anggotanya langsung bergegas ke lokasi kejadian.

Setiba di lokasi warga bersama Polsek Kebonpedes langsung mengevakusi bayi, membawanya ke Rumah Sakit Hermina untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Padahal tidak usah dibuang, kasihan, anak lahir tidak tahu dosa apa. Padahal kasih saja ke orang. Saya juga mau,” katanya

(Red)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458