Garut, Buserdirgantara7.com – Penipuan melalui telpon seluler masih marak terjadi di tengah masyarakat. Adapun sebagai Modus penipuan tersebut, kerap terjadi adalah dengan mengaku sebagai anggota sedang mengalami musibah kecelakaan, pinjaman online dan bermodus dari pihak sekolah.
Hal ini dialami oleh Eva ( 40 ) salah seorang warga Kecamatan Tarongbong, Kabupaten Garut, Jawa-Barat. Eva Erma hampir berhasil ditipu melalui modus seperti ini. Namun beruntung ada anaknya yang berhasil mengingatkan bahwa yang menelpon, itu adalah penipu.
“Kejadiannya tersebut, baru saja tadi pagi tepatnya pada jam 08’00 Wib. Ya pak Saya ditelpon jam segitu . Ketika saya angkat telponnya, seorang pria menangis dan memanggil saya dengan sebutan yang memang hampir mirip ketika anak saya manggil saya,” ujar Eva saat diwawancarai Buserdirgantara7.com di rumahnya. Kamis, (08/06/2033).
“Dia bilang mah,mah tolong mah, sambil menangis histeris. Tapi ketika saya tanya dia siapa , dia tidak jawab. Tiba-tiba ada lelaki lain mengatakan bahwa dia polisi dan anak saya saat ini terkena musibah dan diamankan di kantor polisi, padahalkan anak saya semua perempuan tidak mempunyai anak laki-laki,” terang Eva.
Tapi pada saat mendengar telpon seperti itu, Eva juga sempat panik dan tidak berpikir panjang. Karena pikirannya pun belum bisa normal karena baru saja bangun tidur. Dengan kepanikan seperti itu dia sempat bergegas ingin menolong dan memanggil anaknya yang lain.
Namun beruntung, anak Eva yang ada saat itu tahu bahwa telpon tersebut pasti modus penipuan yang sudah kerap terjadi. Setelah itu Eva sendiri baru sadar bahwa dirinya hampir saja menjadi korban penipuan.
” Ya saat itu juga telponnya langsung saya matikan. Karena saya sudah sering dengar bahwa modus seperti itu pasti penipuan,” ujar Fadillah ( 16 ) anak dari ibu Eva, ( Diky )
